Thursday, July 5, 2007

4 sehat 5 sempurna ---> Gizi Seimbang

Tadi pagi sambil seterika aku nonton Liputan 6 SCTV. Berita yang ditayangkan saat itu adalah kenaikan harga susu formula. Memang isu tentang itu sedang ramai dibicarakan. Ada yang menganggap itu wajar karena sesungguhnya harga susu naik setiap 3 bulan sekali. Ada pula yang malah beroleh keuntungan dengan kenaikan susu formula ini, antara lain peternak/pedagang susu sapi murni dan produsen susu kedelai. Banyak yang kemudian beralih ke susu sapi murni ataupun susu kedelai. Bicara tentang susu kedelai,  ini merupakan alternatif yang baik untuk menggantikan susu sapi. Kandungan dalam susu kedelai dan susu sapi hampir sama. Dua gelas susu kedelai dapat memenuhi 30% kebutuhan protein sehari.

TABEL KOMPOSISI SUSU KEDELAI CAIR DAN SUSU SAPI
TIAP 100 G

KOMPONEN

SUSU KEDELAI

SUSU SAPI

Kalori (Kkal)

41,00

61,00

Protein (g)

3,50

3,20

Lemak (g)

2,50

3,50

Karbohidrat (g)

5,00

4,30

Kalsium (mg)

50,00

143,00

Fosfor (g)

45,00

60,00

Besi (g)

0,70

1,70

Vitamin A (SI)

200,00

130,00

Vitamin B1 (tiamin)(mg)

0,08

0,03

Vitamin C (mg)

2,00

1,00

Air (g)

87,00

88,33

Sumber: Direktorat Gizi, Depkes RI

 
Namun ada yang lebih menarik dari isu kenaikan harga susu. Dialog dengan salah seorang ahli gizi mengatakan bahwa untuk orang di atas 2 tahun kebutuhan protein 'tidak harus'  diambil dari susu. Untuk anak di bawah dua tahun memang dibutuhkan asupan protein dari makanan cair, tetapi untuk usia setelah itu protein bisa didapat dari berbagai makanan lain dan tidak harus dengan susu. Kampanye 4 sehat 5 sempuna telah membuat masyarakat Indonesia merasa bahwa tanpa susu belumlah 'sempurna' asupan gizi yang kita butuhkan. Padahal ternyata tidak. Kampanye 4 sehat 5 sempurna kini telah diubah menjadi kampanye tentang Gizi Seimbang. Sebenarnya kampanye ini telah lama dilakukan. Tetapi karena masyarakat Indonesia masih menggunakan slogan 4 sehat 5 sempurna, maka Gizi Seimbang sepertinya tenggelam. Gizi seimbang yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Penjelasannya adalah seperti ini:

Masing-masing kelompok makanan memiliki perannya masing-masing seperti tergambar pada kerucut di atas. Pengelompokan didasarkan pada fungsi utama zat gizi atau yang dalam ilmu gizi disebut Tri Guna Makanan. Peran tersebut adalah: 

Pertama: sumber zat tenaga yaitu padi-padian, umbi-umbian, dan tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut.

Kedua: sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buahan yang digambarkan di tengah kerucut.

Ketiga: sumber zat pembangun yaitu kacang-kacangan, makanan hewani, dan olahannya. Digambarkan di bagian atas kerucut

Akan disebut Gizi Seimbang jika makanan yang kita makan sehari-hari mencakup ketiga kelompok makanan tersebut dengan masing-masing kelompok dipilih satu atau beberapa jenis makanan. Susu merupakan salah satu jenis makanan pada kelompok ketiga. Apabila kita tidak mengkonsumsi susu maka kebutuhan zat pembangun/protein dapat diambil dari jenis makanan lain yang termasuk dalam kelompok ketiga tadi.

Jadi, jangan khawatir dengan kenaikan harga susu. Toh masih banyak makanan lain yang dapat menggantikan fungsi susu.

*) Sumber: Liputan6 Pagi SCTV, 6 Juli 2007, http://www.gizi.net/pugs/PUGS-text1.doc , http://www.indomedia.com/intisari/1998/agustus/susu.htm

 

2 comments:

  1. yap, susu kedelai bagus..protein nabati...
    btw..kmrn ga jadi nyicipin puding susu kedelainya ya...gini deh, kukasih tahu..bentuk dan rasanya kayak tahu :D

    ReplyDelete
  2. ada beberapa komponen gizi, apa air juga termasuk? lalu, air masuk dikualifikasi apa dalam tri guna makanan?

    ReplyDelete