Monday, January 25, 2010

mengingatnya...


23.55
Mataku belum juga ingin mengatup. Secangkir kopi sore tadi telah meracuni otakku dan memerintahkan padanya untuk membuatku tetap terjaga. Ah..aku benci insomnia. Imajiku akan membawaku ke mana pun dia mau. Kadang ke lorong masa depan tempat ditumpuknya buku-buku harapan, di mana buku itu masih menyediakan halaman putih untuk kutulisi khayalan & impian masa depan. -jika begini,aku masih mampu-. Namun kadang dia membawaku ke lorong masa lalu tempat dipajangnya semua kejadian yang pernah terjadi dalam hidupku, tak peduli indah atau buruk. -yang ini lebih sering aku tdk mampu-.

00.07
Aku ingin segera terlelap. Kenangan masa lalu yang berloncatan seolah menaburkan lagi butir2 garam di luka batin yang belum lagi kering. Perih. Masih kurasakan perih itu. Masih sakit meski mungkin tak sama rasanya. Lalu pertanyaan2 akan muncul mengikuti rasa itu. Yang paling sering muncul adalah: 'sampai kapan?'.

00.13
Aku tidak pernah ingin mengingatnya. Kita tidak ingin. Tapi dia datang sendiri tanpa permisi, menggoreskan lagi luka di hati. Perihku...perihmu..perih kita...

00.18
Mari tidurlah. Lupakan sejenak beban itu. Bila mungkin, lupakan selamanya....

---
240110-250110