Wednesday, October 29, 2008

Never ending friend....


amini jadi yang pertama menikah...

Persahabatn memang tak pernah mengenal waktu...
Saat bahagia, saat bersama, di waktu senang, di waktu sepi, bahkan di saat ingin sendiri, sahabat selalu ada....

Friday, October 17, 2008

24 tahun, 11 bulan, 28 hari...

Tadi periksa mata di RS Dr. YAP. Ada yang menarik yang kudapati di sana. Bukan tentang periksa matanya, bukan tentang dokternya, juga bukan tentang rumah sakitnya. Tapi tentang kartu berkunjung dan slip pembayarannya.

Begitu masuk mengambil nomor pendaftaran (kmrn udah daftar via telpon), trus ngisi biodata. Setelah selesai kita dapat kartu berkunjung (karna kita baru pertama kali periksa). Waktu di ruang tunggu kubaca-baca itu kartu berkunjung dan aku senyum, ditulisnya namaku Nn. Titik Sutanti. Hihi...darimana dia tahu ya kalau aku masih Nn, pdhl tadi di biodata tidak ada isian status...

Lalu setelah selesai periksa kita dikasih slip pembayaran. Aku senyum lagi. Di sana tertulis namaku: Nn. Titik Sutanti dan usiaku: 24 tahun, 11 bulan, 28 hari...


Wednesday, October 15, 2008

Teman Selalu Setia

Hari ini aku sungguh merasa sangat lelah. Pekerjaan di kantor terlalu banyak hari ini, seakan-akan sudah tidak ada tempat di kepalaku untuk memikirkan hal lain kecuali pekerjaan. Hhh, sungguh lelah sekali. Baru pukul 8 malam, tapi mataku sudah berat, mungkin dia protes karena seharian harus menghadap komputer tanpa henti. Juga otakku sudah memerintahkan berkali-kali padanya untuk segera saja menutup mata. Dan aku yang jadi tempat bagi mereka hanya menurut saja apa mau mereka. Aku pun merebahkan diri di kasur busa setebal 18cm-ku. Baru saja mataku terpejam, ada getar satu kali dari handphoneku. SMS diterima. Dari teman lama semasa kuliah bernama Krimut. Nama sebenarnya Anto, tapi karna rambutnya yang keriting seperti Giring Nidji kupanggil dia dengan panggilan Krimut, singkatan dari KRIting SeMrawUT. Tapi dasar dia, selalu saja dia mengartikannya sebagai KRIting iMUT. Terserah kamu lah Mut, kataku waktu itu.

selanjutnya..-->




Tuesday, October 14, 2008

L-I-Z


aku mencoba memahami hidup
saat ku terdampar ke dunia yang tak pernah kukenal sebelumnya
bagai terlepas....lepas...
dan tak lagi bisa kukendalikan

tangan nasib memegangku erat
mengombang-ambingkan diri, ambisi, emosi
dan semua yang kumiliki
tanpa sedikit pun memberiku kesempatan
untuk ikut mengarahkan hidupku sendiri
aku tak lagi memiliki dirisendiri

kadang sepi
tapi tak lagi bisa kupungkiri

sering kucoba pergi
tapi tangan nasib tak menijinkanku
menarikku lagi
meski ada sakit yang takkuingkari

kuikuti ke mana nasib membawaku
kuanggap duka bagian hukumanku
dan kuanggap suka bagian ganjaranku

aku mengikutimu
karna aku tak memiliki lagi hidupku

- tt :15 Oktober 2008 -

Thursday, October 9, 2008

sebuah kata hati...

Hari ini ku sengaja membiarkan dia pergi dari rongga-rongga hatiku. Seperti bukan aku yang biasanya.

Hatiku memiliki banyak lubang. Tapi juga memiliki banyak ruang. Begitu banyak kepingan-kepingan manusia yang pernah bersemayam, namun tak jarang pula beberapa malaikat menetap-kukuh di dalamnya, yang memberikan pelangi-pelangi indah di dalam jiwaku.

Jiwaku terbentuk karena mereka. Termasuk dia yang sangat ku kasihi yang mencoba pergi perlahan meninggalkan semangkuk kecil benih cinta. Aku tidak keberatan.. -kamu boleh pergi kalau kamu mau-

Aku percaya Tuhan sejak itu.

Aku percaya Takdir setelah itu.

Begitu banyak yang ku dapatkan dari serpihan sisa semangkuk cinta. Tak akan ada surga duniawi yang mampu memahami apa yang sedang ku syukuri saat ini.

-Aku semakin cinta dengan kelakuanmu-

-Aku semakin sayang dengan kisah rahasiamu-

Dia mencoba membeberkan sebuah sisi negatif dari dirinya. Dia berpikir aku akan membuka kunci ruang hatiku dan membiarkannya terbang bebas seperti tanpa bekas setelah itu. Namun cawan-cawan muliaku hanya mengandung unsur suci. Dan sekali lagi ku beritahu..

Aku semakin cinta dengan tindakanmu.

Aku semakin sayang dengan kebodohanmu.

Sayap-sayapku patah hari ini. Hatiku terasa kosong –walau ku tahu itu hanya ilusi sesaat. Karena sesungguhnya Tuhan masih meminjamkanku beberapa malaikat untuk ku tumpangi terbang.

Aku berjanji sejak hari ini, sayap dan hatiku yang sakit tidak akan pernah bisa menahan langkahku untuk terus maju menghadapi sekumpulan syair yang pahit. Cawan-cawanku akan terus kepenuhi mulia yang kudapat dari setapak-setapak perjalanan hati seperti yang kurasakan sakit saat ini.


---dikirim oleh nenk_ulan, katanya diambil dari blog seseorang dengan nama Lisa, kucoba searching, tapi tak kutemukan. Somewhere ot there, someone saying a pray....and its be my pray---
sdh kutemukan: http://marlisakurniaty.blogdetik.com/kamu-boleh-pergi-kalau-kamu-mau/

Sunday, October 5, 2008

Maaf dan memaafkan...

Idul Fitri, kembali pada kesucian diri. Termasuk di dalamnya suci dari dosa dan kesalahan kepada rekan dan sesama kita. Karnanya saat Idul Fitri kita lazim mengucapkan "Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin". Meminta maaf atas kesalahan kita sering kita lakukan, bahkan hampir selalu kita lakukan saat kita merasa bersalah kepada orang lain. Meminta maaf kita lakukan dengan sungguh hati dan tulus karena kita tidak ingin ada dendam orang lain kepada kita, tidak ingin ada kebencian di hati orang lain. Langkah hidup kita akan terasa lebih ringan ketika kesalahan-kesalahan kita sudah dimaafkan.

Namun ada satu hal lagi yang harus kita lakukan untuk mencapai kesucian diri, yaitu memaafkan. Meminta maaf jauh lebih mudah daripada memaafkan, karna dalam memaafkan kita harus memiliki keikhlasan penuh. Dalam satu episode Tasfir Al Misbah, Quraish Shihab pernah mengungkapkan bahwa di dalam Al Quran tidak ada perintah untuk meminta maaf, yang ada adalah untuk memberi maaf/memaafkan. “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS 7: 199). Meminta maaf sudah menjadi kewajiban dan naluriah manusia, tapi memberi maaf memiliki tingkat kesulitan sendiri, karnanya Allah mendorong dan menuntun manusia utk terlebih dahulu memberi maaf. Orang-orang yang memiliki keikhlasan hati untuk memaafkan kesalahan orang lain pada dirinya memiliki tempat istimewa di hadapan Allah. Ciri orang yang menghuni surga: “[Yaitu] mereka yang menafkahkan [hartanya], baik di waktu lapang maupun sempit, dan yang mampu menahan amarah dan memaafkan [kesalahan] orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS 3: 134).

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429H
Marilah kita saling memaafkan dengan penuh keikhlasan dan kerendahhatian.


sumber: Tafsir Al Misbah, Metro TV
             milis pakguruonline