Tuesday, June 17, 2008

Catherine... (3)

sequel of Catherine..(2)

Handphone Cath bergetar. SMS dari teman kantornya, menanyakan keberadaannya karna sudah pukul 2 siang Cath belum juga kembali ke kantor. Cath terbangun dari lamunannya. Lamunan yang lagi-lagi kembali pada masa kebersamaannya dengan Endru.

Ya, Tuhan.. Tidak ada yang bisa membuatku melupakannya. Semua tempat di bawah kolong langit ini punya kenangan tentang dia. Sekarang dia datang lagi Tuhan. Aku tidak pernah bisa mengubah perasaanku padanya meskipun aku tahu harapanku hidup bersama-sama dengan dia sudah tidak mungkin terwujud. Aku mencintainya. Saat kudengar suaranya tadi, aku masih merasakan cinta yang sama. Ya Tuhan....

Cath menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya, tertunduk dengan perasaan berserah. Masih ingat angan-angan yang dia susun 6 tahun yang lalu saat kebersamaan bersama Endru. Enam tahun setelah ditinggalkan Endru,Cath menutup hatinya untuk siapapun. Dibiarkannya hatinya sepi.

Pukul 18.00 Cath masih terpekur di taman. Sudah berganti pengunjung di taman itu. Remaja dan pemuda yang berpasang-pasangan mulai berdatangan. Beberapa hanya berjalan santai, beberapa duduk di bangku taman, beberapa tertawa-tawa. Cath tidak mengindahkan mereka. Cath masih berdiam dengan dirinya sendiri. Masih membuka kembali kenangannya bersama Endru. Ada bahagia, ada harapan, ada cinta, meskipun ada luka juga di sana. Namun saat Endru meninggalkannya untuk meraih bahagia, Cath telah merelakannya. Apalagi yang diharapkan seseorang dari orang yang disayanginya selain kebahagiannya. Cath tersenyum bahagia ketika Endru menyatakan akan menikah dengan orang yang disayanginya. "Aku ikut bahagia mas. Sungguh." kata Cath kala itu. "Mas berhak bahagia, dan jika kebahagiaan mas ada padanya, maka raihlah itu. Aku selalu mendukungmu karna aku menyayangimu. Mas tidak perlu mengkhawatirkan aku, karna aku bisa jaga diriku sendiri. Dan tak pernah aku membencimu, yang ada adalah aku selalu mengasihimu...." Cath menitikkan air mata, tapi air mata bahagia dan air mata penuh kasih untuk orang yang sangat disayanginya.

Cath melajukan motornya dengan perlahan. Cath telah kembali pada waktu di mana dia berpijak sekarang. "Aku telah menutup sejarah tentang kita mas, karna itu aku tidak akan membukanya lagi. Mas telah bahagia bersama orang yang mas sayangi. Mungkin sekarang telah hadir buah cinta kalian. Aku tidak akan hadir lagi dalam kebahagiaan mas. Aku tetap memutuskan sendiri, seperti janjiku dulu: jika tidak dengan mas, aku memilih sendiri...."

Malam semakin gelap. Motor Cath terus melaju, membelah kegelapan malam.. Akan ada pagi setelah malam. Dan Cath terus memegang harapan. Ada bahagia dan cinta di sepanjang jalan.......

---------------------------------------------------------------the end-------------------------------------------------------------

3 comments:

  1. xixixi...
    udah kadung bingung ni mb, gimana terakhirannya..hehe..

    ReplyDelete
  2. Padahal nggak harus diakhiri, lho... Biar aja pembaca penasaran gimana endingnya

    ReplyDelete