Friday, February 20, 2009

Celotehan malam hari.... *menikah???!!!*

Kenapa akhir2 ini banyak yang menyinggung tentang satu kata itu ya? Entah bertanya entah menyindir atau malah menyuruh, justru di saat aku feel free about it. No think about it anymore. Hmm....

Beberapa waktu lalu berminggu-minggu setelah pengumuman cpns pemda, aku dapat kabar seorang teman alhamdulillah ketrima. Sebagai sahabat aku mengucapkan selamat padanya. Lalu obrolan pun berlanjut. Ya, memang di antara kami teman-teman seangkatan kuliah, aku paling beruntung dalam hal memperoleh pekerjaan, seperti sudah pernah kuceritakan di sini. Dia pun mengatakan bahwa aku manusia paling beruntung. Lalu dia melanjutkan bertanya dengan pertanyaan ini: Kapan mau melengkapi hidupmu? Menjadi perempuan seutuhnya. Wah, ke arah situ lagi ternyata ya pertanyaannya. Dia memang telah membuktikan bahwa dia perempuan sejati dengan memiliki bayi mungil beberapa bulan lalu meskipun pada saat kuliah dulu dia tomboynya luar biasa. Mendapat pertanyaan itu aku jawab dengan tenang: Belum terpikirkan, masih banyak yang ingin kuraih. Tidak sampai setengah menit dari terkirimnya smsku, sudah datang sms balasan: apa lagi??? Hmm, apa lagi ya?? S2.

Entahlah, rasanya aku belum jadi 'orang' saat ini. Masih terus menjadi anak-anak. Belum matang dan belum dewasa. Masih sangat jauh dengan kesiapan menuju dunia baru itu. Masih terus belajar mencapai kematangan hati & pikiran. Aku juga masih kanak2 Tik waktu menikah dulu. Kedewasaan itu bisa diperoleh dari keadaan atau saat kamu naik tingkat dalam kehidupanmu. Kapan kamu akan merasa dewasa? Kalau tidak pernah?!!. kata temanku tadi. Setahuku, waktu kuliah dulu pemikiranmu sudah jauh lebih dewasa dari aku. lanjutnya. Ya, mungkin saat kuliah dulu pemikiranku lebih dewasa dari dia. Tapi seiring berkembangnya waktu dia bertumbuh dan aku tetap di tempat dengan kedewasaan yang sama seperti saat aku kuliah dulu, walhasil aku tetap kanak-kanak seperti saat kuliah.

Ya, mungkin buatku menikah adalah hal yang menakutkan, bukan seperti umumnya perempuan, merupakan hal yang mereka impikan. Melihat teman-teman mengakhiri masa lajangnya dan melengkapi hidupnya, aku ikut senang. Kadang terbersit juga: kapan aku seperti mereka. Kadang juga berangan-angan dan memiliki *sedikit* keinginan. Tapi kemudian aku kembali melihat pada diri, aku semakin merasa kecil, kanak2, dan semakin jauh dari gambaran 'perempuan dewasa' yang siap dengan segala resiko memasuki dunia pernikahan (resiko bahagia maupun resiko masalah2). Lalu mulai merasakan kehidupanku sekarang, lajang yang menyenangkan, rasanya bebas, kesana kemari dengan bebas. Apalagi jika tak perlu lagi mencintai orang lain, yang kadang membuat bahagia tapi tak jarang menumpahkan air mata. Mencintai? Kata itu sama menakutkannya dengan 'menikah'. Aku ingin 'dicintai' baru setelah itu aku akan belajar mencintai. Entahlah....inilah sisi kekanakanku...bagaimana mungkin aku akan menjadi istri & ibu dengan sikap & sifat2ku....

 

Kapan kamu merasa dewasa? Kalau tidak?!

Kalau tidak, artinya memang aku tidak layak masuk ke dunia itu....

 

kantor, 20 Februari 2009, 21.49 WIB

6 comments:

  1. Keutuhan hidup ga selalu dlm btk pernikahan kan jeng? Hehehe
    Dan utk menikah pun ga perlu dewasa dl.
    Jodoh bukan dicari dan diraih tp dinanti.
    Jgn takut nikah..ya! Biar level hidup meningkat.
    Nampak panjang comment nya.
    Hehe

    ReplyDelete
  2. Makasih y mb..
    Mb dah bnr2 dewasa..

    Yups..jodoh dinanti,tt setuju mb..

    ReplyDelete
  3. hidup memang sebuah pilihan.. setiap saat kita dihadapkan dengan pilihan-pilihan.. dan sikap kita yang akan menentukan langkah hidup kita selanjutnya.. berani melangkah, berani mengambil pilihan adalah sebuah keputusan yang akan mendewasakan kita.. jangan pernah takut, jangan pernah menyerah untuk melangkah.. langkah hidup kita selanjutnya ada di tangan kita.. namun tetap percaya dengan apa yang telah digariskanNya untuk kita.. semuanya indah..

    semangat jeng....

    ReplyDelete
  4. dalam banyak hal, aku juga merasa seperti titik, kapan ya, bisa merasa dewasa seperti orang lain ... setuju juga sama minimazee, sikap berani mengambil pilihan akan mendewasakan kita ... dulu tuh aku selalu takut ambil keputusan, bahkan untuk hal yang sepele: milih jeruk mana yang manis dan pantes disuguhin buat orang aja aku bingung, harus nanya ibu ... hehe ...

    ReplyDelete
  5. sekarang gimana mb perasaannya??
    udah merasa dewasa kah?

    ReplyDelete