Saturday, March 21, 2009

Anugerah terindah: teman..

Ö Ö


Ö
      Ö

      Ö
Ö

Ö
      Ö


Ö Ö..
A lot of people will walk in and out of your life but only true friends will leave footprints in your heart..

Ya,bener banget tu kata2. Aku sangat merasakan betapa teman2 sangat berarti buat hidupku. Menjadi penyemangat, menjadi penasehat,menjadi pengisi kekosongan, menjadi penghibur, menjadi penolong...

Saat aku berbeban berat, Tuhan memberikan teman untukku curhat..

Saat aku sedih,Tuhan memberiku teman yang menghiburku..

Saat aku down, Tuhan memberiku teman yg memompa kembali semangatku..

Saat aku kehilangan kendali, Tuhan memberiku teman yg mengingatkanku akan rencana Tuhan yg tak terselami..

Saat aku sendiri,Tuhan memberiku teman yg mewarnai suasana..

Saat aku berduka, Tuhan memberiku teman yang menghibur dan menguatkan..

Saat aku gembira,Tuhan memberiku teman yg menjagaku supaya aku tidak lupa..

Saat apapun..Tuhan memberikan padaku teman-teman...

Terimakasih Tuhan,Kau berikan padaku teman2..

Dedicated for:
Geng Hore (mb anna,mb rina,mb yanti,bu sri,bu as,mz andi,mz haryo,mz yuli,mz jakim), hajepe, yg hary, mb umi+suami, mb omi+suami, mb amini+suami, Lia kost ulan, novie, yenti, mz tinus, mz adit, mz yulius, mb risma (miranda), mb yane, teman2ku yang luar biasa.. Entah kenapa sore ini aku begitu ingin mengucapkan terimakasih pada kalian.. Semoga masih ada kesempatan di lain waktu...

9 comments:

  1. Tinggal cari teman hidup jeng..jadi lengkap deh.
    Salah ngomong yah? *deziq kaburr*

    Di doain moga2 Tuhan cepet kasih teman hidup.. :-)

    ReplyDelete
  2. ehem...horeeee...ada namaku disitu...:D

    ReplyDelete
  3. eh..hore-hore..ntar dimasukin "geng hore" lho...hehe...

    ReplyDelete
  4. A friend in need is a friend in deed...

    love you dear,karena Nya...

    ReplyDelete
  5. Memang menyenangkan ya, tapi jangan sampai kita lupa bahwa "Sesungguhnya kebenaran itu sangat relatif dimata manusia". Terkadang kita menilai teman sejati adl teman yg dg segala aksesoris sikap manisnya bisa memacu kekuatan semu untuk memompa kembali semangat & asa, memberikan kehangatan dalam lembutnya kata-kata dan terbang dalam buaian kebersamaan tapi justru mewujudkan kita menjadi pribadi yg lena, manja & sangat bergantung pada uluran tangan mereka. Sebaliknya terkadang kita memalingkan muka terhadap kritikan pedas yg menampar muka egois kita yg justru telah berkontribusi memberi pelajaran berharga bagi pendewasaan diri & dapat menjadi momentum titik balik bagi perbaikan diri ke depan. Selalukah kita menyadarinya? Berjiwa besarkah kita terhadap segala sesuatu yg “ingin” maupun yg “tdk ingin” kita dengar? Maka dari itu, bersyukurlah kita karenaNya dianugrahi teman yg “sjati ataupun tidak” (dimata kita) sebagai pelangi penghias warna kehidupan, namun bersandarlah kita pada anugrah terindah dalam hidup yaitu "iman" yg menjadikan Allah azza wa jalla sebagai poros segalanya. Hanya menangis, berkeluh kesah & bergantunglah kita padaNya. Karena hanya Dia sumber kekuatan tak tertandingi & sumber nasehat dg nilai kebenaran paling haqiqi yg takkan pernah menyesatkan arah & penglihatan hambaNya…amin

    ReplyDelete